Kamis, 29 Juni 2017

Psikologi Pendidikan: Manajemen Kelas


Manajemen Kelas

Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles, 2002; Everstson, Emmer, & Worsham, 2003). Manajemen lingkungan yang baik adalah mendesain lingkungan fisik kelas untuk pembelajaran yang optimal, menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran, membangun dan menegakkan aturan, mengajak murid bekerja sama, mengatasi masalah secara efektif, dan menggunakan strategi komunikasi yang baik.
Ada tujuan manajemen kelas yang efektif : membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan mencegah murid mengalami masalah akademik dan emosional.

·   Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Gaya Penataan:
1.      Gaya auditorium tradisional, semua murid duduk menghadap guru.
2.      Gaya tatap muka (face to face), murid saling menghadap satu sama lain.
3.      Gaya off-set, sejumlah murid (3-4 orang) duduk di bangku tetapi tidak duduk   berhadapan langsung satu sama lain.
4.      Gaya seminar, sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, persegi, atau bentuk U.
5.      Gaya klaster (cluster), sejumlah murid (4-8 orang) bekerja dalam kelompok kecil.

·   Menciptakan Lingkungan Positif untuk Pembelajaran


Guru yang otoratif akan cenderung mempunyai murid yang mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Guru otoratif akan melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka, menjelaskan aturan dan regulasi, dan menentukan standar dengan masukan dari murid. Strategi manajemen kelas yang otoratif akan mendorong murid untuk menjadi pemikir yang independen dan pelaku independen.

·   Menjadi Komunikator yang Baik
Dalam mengelola kelas dibutuhkan keterampilan komunikasi yang baik. Aspek utama dalam komunikasi yang dibutuhkan itu sendiri meliputi: Keterampilan Berbicara; Mendengar; dan komunikasi nonverbal.
1)  Keterampilan Berbicara
Dibutuhkan kejelasan dalam berbicara saat didepan kelas murid. Oleh sebab itu dibutuhkan beberapa strategi seperti, menggunakan tata bahasa yang benar; memilih kosa kata yang tepat sesuai level / grade murid, tempo berbicara dan strategi penanaman pemahaman yang tepat, serta strategi penyampaian materi yang disiapkan dengan baik. Persiapan dan penguasaan materi ajar juga berpengaruh disini

2)  Keterampilan Mendengar
Jadilah pendengar aktif, yaitu gaya mendengar yang memberi perhatian penuh pada pembicara, memfokuskan diri pada isi intelektual dan emosional dari pesan. Gabungkan keeterampilan ini dengan gaya interaksi sebagai guru kepada murid dan bantu murid belajar mengembangkan keterampilan ini pula seperti, Memberi perhatian cermat pada orang yang sedang berbicara; Menggunakan Prafasa, yaitu menyatakan apa yang baru orang lain katakan dengan dengan kalimat sendiri; Mensintesiskan tema dan pola percakapan; dan Memberi umpan balik atau tanggapan dengan cara yang berkompeten.

3)  Komunikasi Non-Verbal
Sulit untuk menyembunyikan komunikasi non-verbal dan oleh karenanya, sebaiknya kita menyadari bahwa komunikasi nonverbal dapat menyampaikan apa yang kita atau orang lain rasakan. Beberapa perlakuan non verbal yang dimaksud diantaranya:
  • Ekpresi Wajah dan Komunikasi Mata, dimana raut wajah sebagai ungkapan emosi dan perhatian seseorang dan kuantitas kontak mata dimana dibeberapa budaya daerah, menandakan adanya rasa suka.
  • Sentuhan, yang tepat dan yang sopan dalam berinteraksi dengan murid
  • Space, beritahu dan sadari bahwa murid memiliki  berhak mendapat ruang individual, dan mereka harus menghormati ruang pribadi orang lain.
  • Diam. Dengan diam seorang pendengar yang baik akan dapat: Mengamati mata pembicara, ekspresi wajah, postur, dan isyarat komunikasi; Memikirkan tentang apa yang sedang dikomunikasikan oleh orang lain; Bertanya-tanya apa yang sesungguhnya dirasakan orang lain; Mempertimbangkan jawaban yang paling tepat


Sekian beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam manajemen kelas. Selengkapnya dapat ditemukan di dalam referensi penulisan.

Referensi: Santrock, John W. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Universitas of Texas  at Dallas. Kencana: Prenada Media Group.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar